MDF (Medium Density Fibreboard) merupakan salah satu bahan yang populer digunakan dalam desain interior. Anda dapat menemukan MDF dalam furnitur DIY (do it yourself) karena mudah untuk dibongkar-pasang serta dirapikan dalam kardus penyimpanan. Selain terjangkau, MDF juga digemari karena lebih padat dan seragam daripada solid wood dan plywood.
Apakah ada cara khusus untuk membedakan MDF dengan bahan kayu olahan lainnya? Apa saja jenis furnitur atau proyek yang bisa kita buat menggunakan MDF? Yuk, simak lebih lanjut pembahasannya.
Karakteristik MDF
MDF merupakan papan kayu olahan yang terbuat dari campuran serpihan kayu dan resin yang dipadatkan menggunakan suhu dan tekanan tinggi. Fiber kayu yang digunakan berasal dari kayu keras atau kayu lunak yang diproses dalam defibrator. Hasilnya adalah potongan kayu lapis yang dapat diolah menjadi furnitur, flooring, maupun karya berbahan kayu lainnya.
Proses pembuatan MDF menghasilkan papan kayu olahan yang mulus dan padat. Anda tidak akan menemukan benjolan pada permukaannya, maupun simpul yang dapat menggangu tampilan dan ketahanan papan Anda. Jika dilihat dengan mata telanjang, MDF dapat dikenali dari tekstur serpihan kayunya yang seragam dan terikat secara padat.
Keunggulan MDF
MDF sendiri memiliki keunggulan yang tidak dapat ditemukan pada bahan lain. Meski terbuat dari serpihan kayu, tingkat kepadatannya berkisar antara 500 - 1.000 kg/m³. Ini berarti bahwa furnitur yang terbuat dari MDF memiliki ketahanan yang baik, meski digunakan dalam waktu lama dan intens sekalipun. Kepadatan tinggi pada MDF juga membuatnya mudah untuk dipotong dengan mesin tanpa perlu khawatir akan kerusakan yang signifikan.
Karena terbuat dari kayu olahan, MDF juga menawarkan harga yang lebih terjangkau daripada solid wood. Anda dapat memperoleh tampilan yang menyerupai kayu alami tanpa perlu mengeluarkan terlalu banyak biaya tambahan. Bahan yang digunakan untuk membuat MDF juga membuatnya lebih ramah lingkungan daripada varian kayu olahan lainnya.
Panel MDF dapat Anda percantik dengan mewarnai (stained), mengecat, atau melaminasinya dengan veneer dan melamin. Anda dapat menciptakan tampilan serupa kayu alami maupun tekstur unik seperti kain dan batuan alami di atas panel MDF. Pelapis ini akan memberikan tampilan yang seragam dan bersih pada MDF serta melindunginya dari goresan dan kerusakan eksternal yang fatal.
apavlin / Freepik
Kekurangan MDF
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan MDF sebagai bahan furnitur atau proyek kayu Anda selanjutnya. Komposisi MDF yang mencampurkan serpihan kayu dengan resin membuatnya tidak sekuat solid wood. Jika Anda meletakkan banyak barang berat di atas rak MDF, kayu yang menopangnya akan melengkung bahkan patah.
Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan tempat Anda meletakkan furnitur yang terbuat dari MDF. Furnitur yang sering terkena cipratan air atau berada di tempat yang lembab seperti kamar mandi berpotensi untuk mengembang dan lapuk, terutama jika terlalu sering terkena cairan. Hal ini bukan berarti bahwa furnitur MDF tidak dapat digunakan sebagai kabinet kamar mandi. Hanya saja, Anda perlu memastikan bahwa kabinet tersebut terletak jauh dari sumber air dan tidak akan terkena uap air panas nantinya.
Itulah beberapa karakteristik, keunggulan, dan kekurangan MDF yang perlu Anda ketahui. Permukaan MDF yang halus cocok untuk diaplikasikan pada furnitur, dekorasi, maupun proyek kayu olahan Anda lainnya. Pastikan Anda menggunakan MDF dengan kepadatan tinggi dan kualitas baik dari PT Sumatera Prima Fibreboard (www.spf.co.id).
Comments